Headlines News :
Home » , » Bisnis Kebun Berbentuk Vertikal di Chicago

Bisnis Kebun Berbentuk Vertikal di Chicago


Tak banyak orang yang berpikir seperti John Edel. Ia bertekad membangun sebuah kebun vertikal yang ramah lingkungan dan menggabungkannya dengan konsep bisnis hijau yang memperhatikan kelestarian lingkungan dengan meminimalisir jumlah sampah yang dihasilkan ke sekitar. Dan ia berhasil mewujudkan impiannya di kota Chicago, AS. Semua itu ia bangun dengan harapan besar bahwa ini akan menjadi salah satu inspirasi bagi lebih banyak pihak lagi untuk mendirikan bisnis yang mempermudah adaptasi dengan gerakan pelestarian lingkungan.

Sebuah bangunan pabrik tua bekas tempat pengemasan daging di Chicago bagian selatan diubah menjadi sebuah tanah pertanian ramah lingkungan yang dikatakan para pendirinya sebagai tempat yang akan menghasilkan bahan makanan segar secara berkelanjutan dan tidak membebani lingkungan dengan menghasilkan sampah dalam jumlah yang lebih terkendali (dengan tujuan mencapai taraf zero waste). Edel sebagai pendiri kebun vertikal bernama “The Plant” ini juga berharap bahwa orang akan lebih banyak mengetahui kemudahan untuk bergeser ke gaya hidup yang lebih ramah lingkungan terutama terkait dengan produksi makanan dengan cara yang lebih bersahabat dengan bumi di lingkungan perkotaan yang biasanya tidak memadai untuk menjadi lahan pertanian atau bercocok tanam.

“The Plant” merupakan kebun dengan konsep unik: agrikultur urban. Di sana, tanaman dipelihara di dalam dan di atas atap bangunan yang berada dalam wilayah perkotaan yang padat penduduk. Untuk menyiasati lahan yang tak lazim ini, para petani di dalamnya juga menggunakan berbagai metode. Salah satu metode yang digunakan dalam kebun The Plant ialah hidroponik, yang memungkinkan petani bercocok tanam tanpa tanah dan hanya menggunakan air. Metode lain yang jarang digunakan ialah aquaponik yang menggunakan sampah dari peternakan ikan untuk membantu pertumbuhan tanaman yang dikembangkan secara hidroponik.
  
Dengan jumlah penduduk dunia yang melampauai 7 miliar orang dan tingkat urbanisasi yang semakin menggila dari waktu ke waktu, menemukan lahan pertanian yang lapang untuk menanam bahan pangan yang semakin banyak dibutuhkan umat manusia menjadi sebuah tantangan yang makin tinggi dari waktu ke waktu. Sebagian dari mereka yang terpanggil ialah Edel dan jajaran tim relawannya di “The Plant”.

Edel berpendapat, setelah melakukan serangkaian pengamatan, ia yakin bahwa dengan merancang sebuah pengurai anaerobik, tingkat “zero waste” bisa direalisasikan.  Di tahun 2010, ia memulai merombak lokasi pabrik pengemasna daging tersebut dan dalam waktu dua tahun, Edel dan timnya berhasil menyulap pabrik itu menjadi sebuah lokasi bercocok tanam yang terbuka untuk siapa saja dan juga bagi mereka yang ingin merintis bisnis dengan berpegang pada nilai-nilai keselarasan dan pelestarian lingkungan.

Menurut edel, etos yang dianut olehnya dan semua tim The Plant ialah: “Ini semua berawal dari (sampah) yang sedikit karena itulah caranya saya selalu bekerja … Menggunakan sumber daya yang sesedikit mungkin untuk menyelesaikan pekerjaan. Pada satu titik tertentu, saya emnyadari bahwa jika kami membangun sebuah pengurai anaerobik, kami bisa menekan jumlah sampah yang dihasilkan.”

Pengurai anaerobik dari The Plant menggunakan bakteri sebagai agen pengurai untuk memecah bahan sampah menjadi biogas yang terdiir dari gas metana dan karbon dioksida. Tak ketinggalan pula dihasilkan bahan-bahan lain yang bisa dimanfaatkan sebagai penyubur atau pupuk organik. Suatu “sistem listrik dan panas yang dikombinasikan menjadi satu” akan mengubah metana menjadi energi yang Edel katakan akan mengalihkan The Plant ke tingkat selanjutnya dan memungkinkannya untuk menghasilkan bahan makanan dalam kuantitas yang jauh lebih banyak lagi dengan tidak mengabaikan prinsip “zero waste”.

 Meskipun masih belum selesai pengerjaannya, The Plant kini sudah memiliki 5 pihak penyewa, termasuk lahan bertanam aquaponik, lahan hidroponik, bisnis roti, peternakan ikan tilapia, kebun jamur dan sebagainya. Produk-produk usaha ini dijual ke restoran lokal, kafe dan pasar sekitarnya serta digunakan untuk menghasilkan lebih banyak bahan makanan dalam lahan pertanian.

Daur ulang juga menjadi bagian kegiatan rutin The Plant dan para penyewa di dalamnya. Mereka bekerjasam untuk menggunakan sampah yang ada untuk menyuburkan tanaman sehingga sampah berperan dalam produksi bahan makanan dan teknik bercocok tanam. Misalnya, ikan tilapia menghasilkan sampah yang mengandug amoniak yang dikeluarkan melalui pengaring bio sebelum nitrat diberikan pada tanaman yang tumbuh dalam bejana hidroponik. Tanaman-tanaman menyerap nitrat tersebut, membersihkan air, yang kemudian akan dikembalikan lagi ke ikan. Inilah sebuah contoh “siklus lengkap”.

Edel  mengatakan bahwa kunci utama pengelolaan kebun vertikal ini ialah menjaga agar perputaran sikus itu tetap terjaga, tidak terputus, baik dalam aspek energi, sumber daya, uang, dengan membuatnya tetap melibatkan lingkungan terdekat. Jika Anda menjaga keberlangsungan siklus ini, lingkungan juga akan lebih lestari.”

Dengan dukungan dana sebesar 1,5 juta dollar dalam bentuk hibah dari Illinois Department of Commerce and Economic Opportunity, The Plant beroperasi di bawha model bisnis sosial, dengan aspek komersial dan sosial yang seimbang. The Plant memberikan kesempatan tur bagi mereka yang berniat mengunjungi fasilitas ini yang sudah menjadi anggota masyarakat dan juga memberikan kuliah gratis, program sosial yang menjangkau masyarakat luas dan demonstrasi untuk masyarakat lokal untuk menunjukkan pada mereka bagaimana melakukan cocok tanam di berbagai kondisi lingkungan perkotaan.

Edel berharap kebun vertikalnya ini akan bisa sepenuhnya beroperasi di tahun 2014 dan mengatakan bahwa fasilitas tersebut akan menciptakan 125 pekerjaan baru di lingkungan masyarakat sekitar. Tak terdengar fantastis memang, tetapi jika ini dilakukan di banyak tempat dan kota lainnya, bisa dibayangkan berapa banyak lapangan pekerjaan baru yang tercipta. Usaha-usaha semacam ini akan menjadi solusi efektif bagi upaya pertahanan pangan, pemberantasan pengangguran dan pelestarian lingkungan sekaligus. Entrepreneur Indonesia, adakah yang terpanggil melakukan hal serupa di 
tanah air?

Sumber Referensi : ciputraentrepreneurship.com
Sumber Gambar : 

Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

Dilarang menaruh website yang berbau SARA, Konten Pornografi dan website lainnya yang tidak wajar.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Bisnis.kus - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger